• Tips
  • 01 Desember 2025

Kesalahan Umum Saat Membuat Website Sendiri

Membuat website sendiri memang terlihat mudah, terutama karena banyaknya platform seperti WordPress, Blogger, atau website builder instan yang menawarkan fitur drag-and-drop. Namun, banyak pemilik bisnis akhirnya kecewa karena websitenya tidak berjalan sebagaimana mestinya—tidak muncul di Google, tampilan kurang profesional, dan performa buruk.

Agar kamu tidak mengalami hal yang sama, berikut beberapa kesalahan umum saat membuat website sendiri yang harus dihindari.


1. Tidak Memahami Struktur dan Tujuan Website

Banyak orang langsung membuat halaman tanpa tahu tujuan utamanya: apakah untuk jualan, branding, portofolio, atau layanan.
Hasilnya? Website berantakan, tidak terarah, dan tidak memberikan hasil apa pun.

Solusi: tentukan tujuan utama sebelum mulai:

  • Ingin meningkatkan penjualan?

  • Ingin tampak profesional?

  • Ingin mengumpulkan leads?


2. Menggunakan Template Murah Tanpa Mengubah Desain

Template gratis memang menggoda, tetapi banyak yang tampilannya pasaran, tidak mobile friendly, atau terlalu berat.

Risiko:

  • Website lambat

  • Desain terlihat tidak kredibel

  • Sulit dikembangkan

Gunakan template premium atau custom agar lebih profesional.


3. Tidak Mengoptimasi SEO

Kesalahan paling sering terjadi: website jadi, tapi tidak ditemukan di Google.

Penyebab:

  • Tidak ada meta title & description

  • Struktur heading tidak benar

  • Tidak pakai sitemap

  • Gambar tidak di-compress

  • URL berantakan

Padahal, SEO dasar saja sudah cukup membuat website tampil lebih baik.


4. Menggunakan Hosting Rendah Kualitas

Hosting murah sering membuat website down, lambat, atau terkena malware.

Efeknya:

  • Pengunjung kabur

  • Google menurunkan ranking

  • Keamanan lemah

Pilih hosting yang cepat, aman, dan punya support responsif.


5. Tidak Memperhatikan Keamanan Website

Banyak website buatan sendiri tidak memasang SSL, tidak menggunakan plugin keamanan, atau tidak update CMS.

Risikonya:

  • Website diretas

  • Data pengunjung bocor

  • Performa turun drastis

Keamanan wajib jadi prioritas sejak awal.


6. Mengabaikan Mobile Responsiveness

Lebih dari 70% pengguna membuka website lewat smartphone.
Website yang tidak responsive akan terlihat kacau di layar HP.

Akibatnya:

  • Pengunjung langsung keluar

  • Bounce rate tinggi

  • Tidak disukai Google

Pastikan website kamu tampil optimal di semua perangkat.


7. Konten Tidak Jelas dan Tidak Menjual

Banyak website buatan sendiri punya masalah seperti:

  • Tulisan terlalu panjang

  • Tidak ada CTA

  • Tidak menjelaskan manfaat

  • Tidak menunjukkan keunggulan bisnis

Website itu bukan hanya tampilan—konten adalah kunci utama.


8. Mengabaikan Kecepatan Website

File besar, gambar tidak dikompres, dan plugin berlebihan membuat website sangat lambat.

Google jelas menilai kecepatan sebagai faktor penting SEO.


9. Tidak Pernah Update Website

Website yang dibiarkan begitu saja lama-lama:

  • Error

  • Lambat

  • Tidak aman

  • Ranking turun

Website membutuhkan perawatan rutin.


Kesimpulan

Membuat website sendiri bisa dilakukan, tetapi perlu perencanaan, optimasi, dan pemahaman teknis. Banyak bisnis akhirnya harus mengulang dari awal karena website pertama mereka tidak memenuhi standar profesional.

Jika kamu ingin website yang:
✔ Cepat
✔ Profesional
✔ Aman
✔ SEO-friendly
✔ Cocok untuk branding & marketing

maka menggunakan jasa profesional adalah pilihan terbaik.

Dan jika kamu butuh bantuan…

Butuh Konsultasi Website? TangerangWebsite Siap Bantu! 

Kami membantu bisnis di Tangerang dan seluruh Indonesia untuk memiliki website yang profesional, cepat, dan siap bersaing secara digital.